For The Best Future

Kamis, 24 Januari 2013

Pengamatan Dengen Menggunakan Nikol Sejajar


Pengamatan Dengen Menggunakan Nikol Sejajar
Hal-hal yang perlu dideskripsi untuk mengidentifikasi mineral pada pengamatan nikol sejajar antara lain, ketembusan cahaya,ukuran mineral, bentuk, belahan pecahan, relief, warna, pleokroisme, inklusi, indeks bias, serta sketsa mineral yang diteliti. Dengan mengidentifikasi hal-hal tersebut, kita akan dapat mengetahui nama mineral.
1.    Ketembusan Cahaya
Berdasarkan atas sifat-sifat mineral terhadap cahaya, mineral-mineral dibagi menjadi dua golongan yaitu, mineral tembus cahaya (transparent) dan mineral yang tidak tembus cahaya yang sering disebut mineral opak atau mineral kedap cahaya. Dibawah mikroskop polarisasi, mineral opak akan nampak sebagai butir yang hitam/ gelap walaupun diamati dengan cahaya maksimal sehingga harus dipelajari lebih lanjut menggunakan mikroskop pantulan. Mineral tranparent dibagi menjadi dua yaitu mineral isotropik dan mineral anisotropik. Mineral isotropik adalah mineral yang tidak mengalami perubahan sifat saat meja objek diputar, sedangkan mineral anisotropik akan mengalami perubahan sifat optik tergantung pada sinar dan komponennya serta jenis sayatannya.
2.    Ukuran Mineral
Ukuran mineral diukur dengan melihat perbandingan ukuran pada benang silang. Pada benang silang umumnya terdapat ukuran panjang dalam bentuk milimeter.
3.    Bentuk
Pengamatan bentuk dilakukan dengan melihat bidang batas mineral. Bentuk masing-masing butir mineral dikontrol oleh dua hal yaitu, struktur atom dan proses terjadinya. Bentuk kristal dibagi menjadi tiga, pertama euhedral yaitu kristal yang dibatasi oleh bidang kristalnya sendiri, kedua subhedral yaitu kristal yang dibatasi oleh sebagian bidang kristalnya sendiri, dan ketiga anhedral yaitu kristal yang sama sekali tidak dibatasi oleh bidang kristalnya sendiri melainkan dibatasi bidang kristal lain.

4.    Belahan
Belahan adalah sifat atau kecenderungan dari suatu kristal untuk terbelah sejajar dengan salah satu atau lebih arah di dalam kristal. Pembelahan pada kristal akan menghasilkan kristal-kristal yang lebih kecil dan masing-masing kristal dibatasi oleh bidang yang halus dan rata. Belahan adalah sifat mineral yang khas sehingga merupakan salah satu cara untuk membedakan mineral satu dengan mineral lain. Ada beberapa jenis belahan menurut jumlah arahnya antara lain belahan satu arah, dua arah, tiga arah, empat arah, lima arah, dan enam arah. Berdasarkan pada jarak antara bidang belahan yang berdampingan dan sifat belahan yang menerus atau tidak maka dibedakan menjadi tiga yaitu, belahan sempurna (perfect cleavage), belahan baik (good cleavage), dan belahan jelek (poor cleavage).
5.    Pecahan
Pecahan adalah kecenderungan dari suatu mineral untuk pecah dengan cara tertentu yang tidak dikontrol secara kuat oleh struktur atom. Pada pengamatan mineral kali ini, cukup untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya pecahan pada peraga mineral.
6.    Relief
Relief adalah ungkapan nyata dari kejadian bahwa cahaya yang keluar dari suatu media kemudian masuk ke dalam media lain yang mempunyai harga indeks bias yang berbeda akan mengalami pembiasan/ pemantulan pada betas sentuhan antara kedua media tersebut. Untuk mempermudah pengamatan relief dibawah mikroskop maka bahan atau kristal dilekatkan pada keping kaca dengan menggunakan balsam kanada karena balsam kanada dikatakan memiliki relief nol (tepatnya n= 1,537).
7.    Warna
Warna diakibatkan oleh penyerapan cahaya yang melintasi kristal tersebut. Warna mineral yang diamati pada contoh setangan (hand specimen) umumnya akan berbeda dengan warna mineral sayatan tipis yang diamati dibawah mikroskop. Cahaya yang melewati mineral akan memiliki dampak yang berbeda diantaranya, pertama jika semua cahaya diserap semua maka mineral akan terlihat gelap/ hitam, kedua jika hanya sebagian cahaya yang diserap maka mineral akan terlihat tak berwarna, dan ketiga jika hanya sebagian cahaya yang diserap tetapi dengan cara memilih cahaya dengan panjang gelombang tertentu maka akan terlihat mineral yang berwarna.
8.    Pleokroisme
Mineral yang dapat menampakan lebih dari satu warna pada saat pengamatan menggunakan mikroskop polarisator disebut pleokroik. Pleokroisme terjadi jika meja objek diputar maka akan terlihat perbedaan warna pada mineral tertentu tergantung rotasinya. Pada saat pemutaran meja objek, mineral akan menyerap panjang gelombang yang berbeda.
9.    Inklusi
Inklusi adalah material berupa kotoran yang masuk saat proses kristalisasi pada kristal. Material asing ini akan terperangkap di dalam kristal dan seterusnya menjadi bagian dari kristal tersebut. Inklusi dapat dibedakan pada saat pengamatan karena biasanya memiliki warna yang berbeda dibanding kristal yang mengelilinginya.
10.    Indeks Bias
Pengukuran indeks bias dapat dilakukan secara relatif dengan memperhatikan reliefnya. Pada indeks bias mineral < indeks bias balsam, saat tubus mikroskop diturunkan maka mineral peraga akan terlihat seolah-olah membesar. Sebaliknya pada indeks bias mineral > indeks bias balsam, saat tubus mikroskop diturunkan maka mineral akan terlihat seolah-olah mengecil.



Pengamatan Nikol Sejajar

Mineral: Tourmaline
Deskripsi mineral
Ø  Ketembusan cahaya    : Transparan
Ø  Ukuran mineral           : 2,7 mm (bidang pandang)
Ø  Bentuk                                    : Euhedral
Ø  Belahan                       : Tidak ada
Ø  Pecahan                       : Ada (conchoidal)
Ø  Relief                          : Sedang - tinggi
Ø  Warna                          : Kuning
Ø  Pleokroisme                 : Ada (tinggi)
Ø  Inklusi                         : Ada
Ø  Indeks bias                  : nmineral < nbalsam
Ø  Nama Mineral             : Tourmaline
Ø  Sketsa pengamatan     :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar