For The Best Future

Selasa, 04 Desember 2012

Struktur Batuan Metamorf


STRUKTUR BATUAN METAMORF
Struktur Foliasi
            Terjadi karena adanya penjajaran mineral menjadi  lapisan-lapisan (gneissosity), orientasi butiran  (schistosity), permukaan belahan planar (cleavage) atau  kombinasi dari ketiga hal tersebut (Jackson, 1970).
a.       Slaty cleavage, batuannya disebut slate (batusabak)
Description: F:\hasil scan\2009_05_14\IMG_0005.jpg
b.      Phylitic, batuannya disebut phylite (filit)
Description: F:\hasil scan\2009_05_14\IMG_0006.jpg
c.       Schistosic, batuannya disebut schist (sekis)
Description: F:\hasil scan\2009_05_14\IMG_0008.jpg
d.      Gneissic/Gneissose, batuannya disebut gneiss
Description: F:\hasil scan\2009_05_14\IMG_0009.jpg

Struktur Non Foliasi
Terbentuk oleh mineral-mineral equidimensional  dan umumnya terdiri dari butiran-butiran (granular).
a.       Hornfelsic/Granulose, batuannya disebut hornfels  (batutanduk)
Description: F:\hasil scan\2009_05_14\IMG_0010.jpg
b.      Cataclastic, batuannya disebut cataclasite  (kataklasit)
Description: F:\hasil scan\2009_05_14\IMG_0001.jpg
c.       Mylonitic, batuannya disebut mylonite (milonit)
Description: F:\hasil scan\2009_05_14\IMG_0002.jpg
d.      Phyllonitic, batuannya phyllonite (filonit)
Description: F:\hasil scan\2009_05_14\IMG_0003.jpg


TEKSTUR BATUAN METAMORF
            Tekstur merupakan  kenampakan batuan yang berdasarkan pada ukuran, bentuk dan orientasi butir  mineral individual penyusun batuan metamorf (Jackson, 1970).

TEKSTUR BERDASARKAN KETAHANAN  TERHADAP PROSES METAMORFOSA
  1. Relict/Palimpset/Sisa; masih menunjukkan sisa tekstur batuan asalnya.  Awalan blasto digunakan untuk penamaan tekstur batuan metamorf ini.  Batuan yang mempunyai kondisi seperti ini sering disebut batuan metabeku atau metasedimen.
  2. Kristaloblastik; terbentuk oleh sebab proses metamorfosa itu sendiri.  Batuan dengan tekstur ini sudah mengalami rekristalisasi sehingga tekstur asalnya tidak tampak.  Penamaannya menggunakan akhiran blastik.

TEKSTUR BERDASARKAN BENTUK MINERAL
  1. Lepidoblastik, bila mineral penyusunnya berbentuk tabular.
Description: F:\hasil scan\2009_05_14\IMG_0011.jpg
  1. Nematoblastik, bila mineral penyusunnya berbentuk prismatik.
Description: F:\hasil scan\2009_05_14\IMG_0012.jpg
  1. Granoblastik, bila mineral penyusunnya berbentuk granular, equidimensional, batas mineralnya sutured (tidak teratur) dan umumnya berbentuk anhedral.
Description: F:\hasil scan\2009_05_14\IMG_0013.jpg
4.      Granuloblastik, bila mineral penyusunnya berbentuk granular, equidimensional, batas mineralnya unsutured (lebih teratur) dan umumnya kristalnya berbentuk anhedral.
5.      Porfirobalstik, seperti tekstur pada batuan beku dimana terdapat butiran Kristal yang cukup kasar pada massa dasar yang relative lebih halus.
Description: F:\hasil scan\2009_05_14\IMG_0014.jpg

TEKSTUR BERDASARKAN UKURAN BUTIR
1.      Fanerit, bila butiran kristal masih dapat dilihat dengan mata.
2.      Afanit, bila butiran kristal tidak dapat dilihat dengan mata

TEKSTUR BERDASARKAN BENTUK  INDIVIDU KRISTAL
1.      Euhedral, bila kristal dibatasi oleh bidang permukaan kristal itu sendiri.
2.      Subhedral, bila kristal dibatasi sebagian oleh bidang permukaannya sendiri dan sebagian oleh bidang permukaan kristal di sekitarnya.
3.      Anhedral, bila kristal dibatasi seluruhnya oleh bidang permukaan kristal lain di sekitarnya.
4.      Idioblastik, bila mineralnya didominasi oleh kristal berbentuk euhedral.
5.      Hypidioblastik, bila mineralnya didominasi oleh kristal berbentuk subhedral
6.      Xenoblastik, bila mineralnya didominasi oleh kristal berbentuk anhedral.

TEKSTUR KHUSUS YANG UMUMNYA AKAN TAMPAK PADA PENGAMATAN PETROGRAFI :
1.      Porfiroblastik, bila terdapat beberapa mineral yang ukurannya lebih besar dari mineral lainnya.  Kristal yang lebih besar tersebut sering disebut sebagai porphyroblasts.
2.      Poikiloblastik/sieve texture; tekstur porfiroblastik dengan porphyroblasts tampak melingkupi beberapa kristal yang lebih kecil.
3.      Mortar texture, bila fragmen mineral yang lebih besar terdapat pada massa dasar material yang berasal dari kristal yang sama yang terkena pemecahan (crushing).
4.       Decussate texture; tekstur kristaloblastik batuan polimineralik yang tidak menunjukkan keteraturan orientasi.
5.      Sacaroidal texture; tekstur yang kenampakannya seperti gula pasir.
6.      Batuan metamorf yang hanya mempunyai satu tekstur saja sering disebut bertekstur homeoblastik, sedangkan batuan yang mempunyai lebih dari satu tekstur disebut bertekstur heteroblastik.
















Daftar Pustaka

·         Raymond, Lorren, 2007, Petrology 2nd Edition, Waveland Press, New York.
·         Soetoto, 2001, Geologi, Laboratorium Geologi Dinamik Jurusan Teknik Geologi, Yogyakarta.
·         Staf Asisten Mineralogi/Petrologi, 1995, Diktat Praktikum Petrologi, Labooratorium Bahan Galian Jurusan Teknik Geologi, Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar