For The Best Future

Selasa, 04 Desember 2012

Plagioklas


PLAGIOKLAS


            Plagioklas termasuk dalam kelompok feldspar yang mana mineral ini sangatlah penting untuk belajar mineral optik karena mempunyai ciri-ciri yang khas seperti kembaran, gelapan dan lainnya. Sedangkan kita tahu bahwa mineral-mineral feldspar sangatlah penting dalam mineral pembentuk batuan dan terdiri dari beberapa bagian dalam pembekuan diantarannya ortoklas (K Al Si3 O8), albit (Na Al Si3 O8) dan anorthit (Ca Al2 Si2 O8) seperti ditunjukkan pada diagram segitiga dibawah ini

 
 















Diagram segitiga yang menunjukkan komposisi dalam feldspar

Dari reaksi bowens dapat kita ketahui proses pembentukan kristal dari plagioklas ini sendiri, yang mana urutan dari kristalisasi mineral plagioklas berada pada seri kontinyu (Continous Series). Kristalisasi Plagioklas-Ca pada fase awal berangsur-angsur dengan jalan bereaksi dengan larutan sisa berubah komposisinya dari arah plagioklas-Na. Reaksi perubahan ini, perubahan plagioklas merupakan deret solit-solution yang merupakan reaksi kontinyu artinya kristalisasi Plagioklas-Ca ---- Plagioklas-Na ( Anorthit ---- Albit ) jika setimbang akan berjalan terus menerus. Anorthit akan selalu bereaksi dengan larutan sisa membentuk bitonit, sejalan dengan penurunan temperatur dan tekanan, bitonit juga kan bereaksi dengan larutan sisa membentuk labradorit, demikian seterusnya sehingga pada waktu larutan sisa habis, pada batuan beku hanya akan dijumpai satu jenis plagioklas. Plagioklas ini sendiri mempunyai 6 jenis seperti albit, oligoklas, andesine, labradorit, bytownite dan anorthit, yang kesemuanya akan dijelaskan dibawah. Mineral plagioklas ini terbentuk hampir ada dimana-mana pada batuan beku gabbro, basalt dan anorthosit yang cenderung pada plagioklas yang kaya akan calcium ( calcium-rich plagiclase ) umumnya labradorit. Pada batuan beku lainnya seperti andesit, diorit, granit dan syenit terdapat mineral plagioklas yang cenderung pada plagioklas yang kaya akan sodium ( sodium-rich plagioclase ) yang umumnya adalah andesin
gambaran sayatan mineral plegioklas
jika dilihat dengan mikroskop polarisasi
           
Rumus Kimia dari mineral plagioklas adalah NaAlSi3O8 - CaAl2Si2O8, Karakteristik fisik yang dimiliki mineral plagioklas adalah mempunyai warna putih, abu-abu, sampai hitam keabu-abuan, dengan kilap kaca, kekerasan 6 – 6,5, cerat putih, sifat kristal: transparan – opaque (albit, anorthit, bytownite), transclucent – transparan (oligoklas, andesin, labradorit), mempunyai sistem kristal trilklin, belahan 1 arah, pecahan konkoidal, berat jenis 2,61 ( albite ), 2,64 – 2,68 ( oligoklas ), 2,68 – 2,71 ( andesin ), 2,70 – 2,74 ( labradorit ), 2,74 – 2,76 ( bytownite dan anorthit ), cerat putih, asosiasi mineral :kuarsa, toumalin, muscovit ( albit ); kuarsa, muscovit dan K-feldspar ( oligoklas );biotit, hornblende, kuarsa dan K-feldspar ( andesine ); biotit, piroksen, dan hornblende ( labradorit, dan bytownit ); biotit, augit, hornblende dan piroksen ( anorthit ).


sistem kristal pada mineral plagioklas
(a) dan (b) albite, (c) oligoklas, (d) andesin, (e) labradorit, (f) bytownit, (g) anorthit

            Deskripsi dari mineral optik dari mineral plagioklas adalah tidak mempunyai warna pleokroisme, bentuk euhedral dan anhedral, relief + dengan na = 1.527 - 1.577
nb=1.531-1.585, ng = 1.534 - 1.590, belahan sempurna (001) dan baik (010), warna interferensi 0,007 – 0,013 berwarna abu-abu atau putih pada orde pertama, kembaran polysintetik dengan kembaran albit (010), periklin (h01), dan kembaran carlsbad (010)


1.      Albit ( Na Al Si3 O8 )
Nama albit sendiri diambil dari bahasa latin yaitu albus yang artinya putih. Albit juga merupakan kelompok alkali atau K-feldspar yang mana mempunyai range komposisi kimia dari Na Al Si3 O sampai K Al Si3 O8. Rangkaian ini hanya ada pada temperatur tinggi dengan mineral sanidin dan juga potasium sedangkan pada temperatur rendah dengan mineral K-feldspar akan terpisah dari albit pada proses yang disebut exsolution. Albit mempunyai komposisi kimia kurang lebih 90% sodium dan 10% potasium
mineral albit















Gambaran albit dengan kembaran
      Karakteristik fisik mineral albit: biasanya mempunyai warna putih atau tidak berwarna (colorless) tetapi dapat juga bercorak biru, kuning, orange atau coklat, mempunyai kilat kaca dan bersifat transclucentopaque, sitem kristal : triklin dan mempunyai belahan 1 arah dengan pecahan konkoidal dengan kekerasan 6 – 6,5. berat jenis 2,61 dengan cerat putih dan berasosiasi dengan mineral kuarsa, tourmalin dan muscovit.
      Karakteristik optik mineral albit : tidak berwarna (colorless), bentuk euhedra, belahan 1 arah yaitu sempurna {001}, kurang sempurna {010}, tidak sempurna {110}, relief rendah, n<balsam, warna interferensi kuning orde 1, kembaran: polysintetik dengan sudut antara 15o–37o. Keterdapatan: terdapat pada granit, granit pegmatit dan juga terdapat pada batuan metamorf
2.   Oligoklas ( (Na,Ca) AlSi3O8 )
      Oligoklas mempunyai kandungan kimia sebesar 70–90% sodium dan 10-30% calcium. Karakteristik fisik mineral oligoklas: berwarna putih buram atau putih keabu-abuan dapat juga bercorak hijau, kuning atau coklat, dengan kilat kaca, dengan sifat kristal transclucent-transparan, mempunyai belahan 1 arah dan pecahan konkoidal, mempunyai kekerasan 6 – 6,5, berat jenis 2,64-2,68 dengan cerat berwarna putih dan berasosiasi dengan mineral kuarsa, muscovit dan K-feldspar.
mineral oligoklas









Oligoklas yang membatasi albit
      Oligoklas mempunyai kandungan kimia sebesar 70–90% sodium dan 10-30% calcium. Karakteristik fisik mineral oligoklas: berwarna putih buram atau putih keabu-abuan dapat juga bercorak hijau, kuning atau coklat, dengan kilat kaca, dengan sifat kristal transclucent-transparan, mempunyai belahan 1 arah dan pecahan konkoidal, mempunyai kekerasan 6 – 6,5, berat jenis 2,64-2,68 dengan cerat berwarna putih dan berasosiasi dengan mineral kuarsa, muscovit dan K-feldspar.
      Karakteristik optik mineral oligoklas: tidak berwarna (colorless), bentuk euhedral, subhedra dan anhedral dengan belahan 1 arah, sempurna{001}, kurang sempurna{110}, tidak sempurna{110}, mempunyai relief rendah. Warna interferensi abu-abu sampai putih orde 1, mempunyai kembaran albit, keterdapatan: terdapat pada batuan beku seperti granit, ryolit juga terdapat pada syenit, trachit.

3.   Andesine ( (Al,Si) Al Si2 O8 )
      Andesin mempunyai kandungan komposisi kimia kurang lebih 70 – 50% sodium dan 30 – 50% calcium, mempunyai karakter fisik berwarna putih atau abu-abu, kilat kaca, sifat kristal transclucent –transparan dengan belahan 1 arah dan pecahan konkoidal, mempunyai kekerasan 6-6,5 dan berat jenis 2,68-2,71 dengan cerat putih dan karakteristik lain berupa index refraksi 1,545-1,562
sayatan mineral andesin

      Karakteristik optik mineral andesin: tidak berwarna (colorless), bentuk kristal euhedral sampai anhedral, mempunyai belahan 1 arah pada {001}sempurna, kurang sempurna {010} dan tidak sempurna {110}. Mempunyai relief rendah n > balsam. Warna interferensi abu-abu atau putih pada orde 1, mempunyai kembaran albit, keterdapatan pada batuan beku yaitu diorit dan andesit, andesin juga terbentuk pada batuan metamorf

3.   Labradorit ( (Al, Si) Al Si2 O8 )
      Labradorit termasuk jenis dari plagioklas yang mempunyai warna kegelap-gelapan, dan dapat menghasilkan warna yang terjadi karena warna tersebut memotong bidang belahan yang disebut labradorescence. Labradorit biasanya mempunyai batas intensitas warna bertipe biru dan violet-hijau, kuning dan orange. Selain itu warna yang dihasilkan adalah hasil dari pertumbuhan kristal, pertumbuhan ini adalah hasil dari kandungan susunan kimia yang serasi ketika pada temperatur yang tinggi, sedangkan efek warna yang dihasilkan disebabkan karena sinar yang masuk pada lapisan dan terefraksi kembali. Sinar refraksi ini sangat pelan dan bergabung dengan sinar-sinar lain yang datang dan kemudian keluar, yang mana sinar-sinar tersebut mempunyai panjang gelombang yang berbeda-beda. Panjang gelombang tersebut berhubungan dengan panjang gelombang pada warna partikular seperti biru.
      Labradorite mempunyai kandungan komposisi kimia kurang lebih 50-70% calcium dan 50-30% sodium dan mempunyai kembaran albit. Karakteristik fisik mineral labradorit: mempunyai wrana abu-abu sampai hitam keabu-abuan, dengan kilat kaca dan bersifat transparan-transclucent. Mempunyai belahan 1 arah dengan pecahan konkoidal dengan kekerasan 6-6,5 dan berat jenis 2,70-2,74 serta mempunyai cerat putih. Labradorit berasosiasi dengan mineral biotit, piroksen dan hornblende.
Mineral labradorit






















Kristal mineral labradorit dengan kembaran albit

      Karakteristik optik dari mineral labradorite: tidak berwarna (colorless) dengan bentuk kristal euhedral-anhedral, dengan belahan 1 arah, sempurna {001}, kurang sempurna{010}, dan tidak sempurna{110}. Berelief  rendah, n > balsam. Warna interferensi abu-abu atau putih pada orde 1, mempunyai kembaran albit, keterdapatan pada batuan beku seperti auganit, basalt, gabbro dan olivin gabbro, labradorit juga terbentuk pada batuan metamorf.

4.   Bytownite ( (Al,Si) Al Si2 O8 )
      Bitonit mempunyai kandungan komposisi kimia kurang lebih 30-10% sodium dan 70-90% calcium, mempunyai karakteristik fisik: berwarna putih, abu-abu bahkan tidak berwarna (colorless), kilat kaca, cerat putih, bersifat transparan-opaque, mempunyai belahan 1 arah, dan pecahan konkoidal dengan kekerasan 6-6,5 dan berat jenis 2,74-2,76 dan berasosiasi dengan mineral biotit, hornblende dan piroksen.
      Sedangkan sifat-sifat optik mineral bitonit: tidak berwarna (colorless) dengan bentuk kristal subhedra-anhedra, relief rendah n > balsam, dengan belahan 1 arah pada {001}sempurna, {010}kurang sempurna dan {110) tidak sempurna. Warna interferensi abu-abu, putih atau kuning pada orde 1 dengan kembaran albit. Keterdapatan pada gabbro, anorthosit atau basalt.
 









                      Kristal mineral bytownit dengan kembaran ambit dan carlsbad
6.   Anorthit ( Ca Al2 Si2 O8 )
      Anorthit mempunyai kandungan komposisi kimia kurang lebih 10% sodium dan 90% calcium. Dengan karakteristik fisik mineral anorthit adalah mempunyai warna putih, abu-abu, dengan kilat kaca dan bersifat transclucent-opaque dengan belahan 1 arah, pecahan konkoidal dengan kekerasan 6-6,5 dan berat jenis 2,76 dan berasosiasi dengan mineral biotit, augit, hornblende dan piroksen. Sedangkan sifat-sifat optik: tidak berwarna (colorless) dengan bentuk kristal anhedra-subhedra, mempunyai belahan 1 arah pada {001}sempurna, {010}kurang sempurna dan tidak sempurna {110}, mempunyai relief  sedang n > balsam, dengan warna interferensi abu-abu, putih atau kuning pada orde 1 dan juga mempunyai kembaran albit.



 












Indek refraksi pada plagioklas normal
 














Index refraksi pada plagioklas pada temperatur tinggi











 

















Kurva yang menunjukkan index refraksi n1 dan n2
pada belahan pagioklas
 













Index refraksi warna interferensi pada plagioklas







DAFTAR PUSTAKA

http://www.geology.neab.net/pictures/rock432.jpg
http://www.geology.neab.net/pictures/rock416.jpg
http://www.geology.neab.net/pictures/rock016.jpg
Hulburt and  klein,  Conelins.  1985. Manual  of  MineralogiJohn  willey  and sonsine :   New york
Judith, Sean, Soetomo, Hadi, dan Soekardi, 1981, Diktat Mineral Optik, pusat penerbitan Fakultas Teknik UGM Proyek PPPT-UGM Tahun 1980/1981, Yogyakarta
Kraus, Edward, 1951, Mineralogy An Introduction to the Study of Minerals and Cystals, Mc Graw hill Book Company.inc,New York,Toronto.
Kerr, Paul, F., 1959, Optical Mineralogy, Mc. Graw-Hill Book Company, Inc, New York, Toronto, London









1 komentar: